(Istilah bentanglahan, alam, dan lingkungan, secara umum memiliki makna yang sama. Perbedaannya terletak pada aspek interpretasinya. Bentanglahan merupakan landasan dasar lingkungan manusia)
Arti Luas:
Permukaan bumi dengan segaja gejalanya, mencakup bentuk-bentuk lahan, vegetasi, dan atribut (sifat) pengaruh manusia, yang secara kolektif ditunjukkan melalui fisiografi.
Arti Sempit:
Wilayah, atau suatu luasan di permukaan bumi dengan delineasi (batas-batas) tertentu, yang ditunjukkan melalui suatu geotop atau kelompok geotop. (Geotop: bagian geosfera yang relatif homogen dari segi bentuk dan prosesnya). Delineasi bentanglahan merupakan tahapan paling dasar dalam visualisasi suatu bentanglahan sebagai satuan (unit) wilayah.
B. Visualisasi Bentanglahan:
� Karakteristik alami dan non-alami dari ruang di permukaan maupun dekat permukaan bumi, yang bersifat dinamis.
� Hasil suatu perubahan berkesinambungan dari interaksi dinamis antar sfera (Bentanglahan merupakan ekspresi hubungan erat antar sfera).
C. Unit Bentanglahan:
f (L, T, V, M)
(Landform, Tanah, Vegetasi, Manusia)
D. Unit Bentuk Lahan (Landform):
f (R, P, S, B, W)
(Relief/topografi, Proses, Struktur, Batuan, Waktu)
E. Penekanan Analisis Bentanglahan:
- Bentanglahan untuk manusia
- Pengaruh negatif dan positif manusia terhadap bentanglahan
F. Jenis-Jenis Landscape (H.R. Bintarto):
Natural Landscape (NL)
Bentangalam alami, merupakan fenomena/perwujudan di muka bumi. Misal: gunung, laut.
Physical Landscape (PL)
Bentangalam alami yang masih didominasi unsur-unsur alam, yang diselangseling dengan kenampakan budaya. Misal: jembatan, jalan.
Sosial Landscape (SL)
Bentangalam dengan kenampakan fisik dan sosial yang bervariasi karena adanya heterogenitas adaptasi dan persebaran penduduk terhadap lingkungannya. Misal: kota dan desa dengan berbagai fasilitas individual maupun publiknya.
Economical Landscape (EL)
Bentangalam yang didominasi oleh bangunan beragam yang berorientasi ekonomis. Misal: daerah industri, daerah perdagangan, daerah perkotaan, daerah perkebunan, dll.
Cultural Landscape (CL)
Bangunan/unsur budaya dengan natural feature sebagai latar belakangnya. Misal: daerah pemukiman dengan kelengkapan sawah, kebun, pekarangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar